Filipina | Internasional | Politik
FOMOMEDIA – Seorang wali kota di Filipina dituduh jadi mata-mata China karena identitasnya yang simpang siur dan kepemilikan tanah di kotanya.
Sebuah kota kecil di utara Filipina menjadi sorotan publik usai wali kotanya dituduh sebagai mata-mata China.
Kota itu bernama Bamban di Provinsi Tarlac, bagian utara Filipina. Kota ini dipimpin oleh seorang perempuan muda, Alice Guo. Ia dituduh mata-mata China karena kepemilikan separuh dari tanah tempat perjudian di kota yang ia pimpin.
Warga setempat menyebut tempat itu sebagai Pogos (Philippine Offshore Gaming Operations). Menurut laporan BBC, klien dari Pogos lebih banyak dari China daratan.
“Pihak berwenang menggerebek fasilitas tersebut pada Maret lalu dan menyelamatkan sekitar 700 pekerja. Termasuk 202 warga negara China dan 73 orang asing lainnya yang dipaksa menyamar sebagai pencinta online,” dikutip dari BBC.
Bisnis ini berkembang pesat pada era pemerintahan Presiden Rodrige Duterte karena punya kedekatan khusus dengan China. Namun, setelah pemerintahannya berakhir pada 2022, digantikan oleh Presiden Ferdinand Marcos, Pogos mendapat pengawasan ketat.
Pengawasan ketat itu dilakukan karena telah diketahui bahwa Pogos digunakan untuk perdagangan manusia dan operasi penipuan online.
Penyelusuran Identitas
Kasus Guo ini terungkap saat terjadi ketegangan antara Manila dan Beijing. Dua negara ini sempat mempersoalkan terumbu karang di Laut China Selatan.
Selain kepemilikan setengah dari tanah tempat Pogos berdiri, Guo juga diketahui memiliki sebuah helikopter dan Ford Expedition yang terdaftar atas namannya.
Ang daming maling impormasyon sa birth certificate ni Bamban Mayor Alice Guo. Nakalagay na Filipino ang kanyang ama pero Chinese pala, walang kahit anong record ang kanyang ina, at nakasaad na kasal ang kanyang mga magulang kahit na hindi naman.#WINTayongLahat pic.twitter.com/VFegZ4umhi
— Win Gatchalian (@WinGatchalian74) May 22, 2024
Akan tetapi, menurut Guo, tanahnya, helikopter, dan Ford Expedition tersebut sudah lama ia jual.
Kecurigaan sebagai mata-mata China membuat Guo disidang oleh Senat. Dalam sidang tersebut, Guo mengaku bahwa akta kelahirannya baru didaftarkan saat ia berusia 17 tahun. Ia juga mengakui ia lahir di rumah, bukan di rumah sakit.
Mengutip dari BBC, keraguan semakin meningkat ketika Guo diketahui baru mendaftar sebagai pemilih di Kota Bamban pada 2021, setahun sebelum ia terpilih sebagai Wali Kota Bamban.
Hal tersebut membuat salah satu senator bertanya, apakah Guo adalah “aset” Beijing?
“Saya ingin mengatakan kepada publik: Saya bukan mata-mata [China]. Saya orang Filipina dan saya mencintai negara saya,” kata Guo kepada saluran ABS-CBN News, Senin (20/05/2024) malam.
Pengakuan itu juga sudah Guo sampaikan kepada masyarakat Bamban saat berkampenye jadi wali kota pada 2022.
Seorang penyiar Manila GMA News bertanya, “Banyak orang bertanya, siapakah Alice Guo?”
“Saya Alice Guo dari Bamban. Ibu saya orang Filipina, ayah saya orang China,” katanya dalam bahasa Tagalog.
Penulis: Safar
Editor: Elin
Ilustrator: Vito