IKN | Joko Widodo | Politik
FOMOMEDIA – Mundurnya Kepala Otorita IKN menimbulkan tanda tanya. Mulai dari dugaan kurangnya dukungan kubu Prabowo hingga perencanaan tidak matang langsung mencuat.
Presiden Joko Widodo tetap merasa optimis proyek pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) tidak akan terganggu meski Bambang Susantono sebagai Kepala Otorita mundur. Jokowi menepis segala anggapan terkait sulitnya investasi masuk ke calon ibu kota baru itu.
Hal tersebut disampaikan Jokowi dalam kunjungannya ke IKN, Kalimantan Timur, 4-6 Juni 2024. Dalam kunjungannya, Jokowi melihat groundbreaking tahap VI hingga meresmikan sejumlah proyek.
Terkait mundurnya Bambang, Jokowi menilai itu bukan masalah. “Ndak, ndak, ndak. Nggak ada masalah,” kata Jokowi,” kata Jokowi, dikutip dari Tempo.
Eks Wali Kota Surakarta tersebut tidak mau terbuka mengenai mundurnya Bambang sebagai Kepala Otorita IKN. Menurut Jokowi, apa yang dilakukan Bambang adalah keputusan pribadi.
“Ditanyakan ke Pak Bambang dan Pak Dhony, karena alasannya alasan pribadi,” kata Jokowi, dikutip dari BBC News Indonesia.
Kini, Jokowi memberikan tugas baru kepada Bambang Susantono, yakni sebagai utusan khusus untuk kerja sama internasional dalam rangka mempercepat pembangunan IKN. Pengalaman di dunia internasional dari Bambang inilah yang jadi pertimbangan Jokowi.
Turunnya Komitmen Dukungan Kubu Prabowo
Salah satu dugaan mundurnya Bambang sebagai Kepala Otorita IKN adalah karena turunnya komitmen dan dukungan pemerintahan presiden terpilih Prabowo Subianto. Hal tersebut disampaikan oleh Direktur Institute for Demographic and Poverty Studies (Ideas), Yusuf Wibisono.
BACA JUGA:
Menurut Yusuf, saat ini program utama dari kubu Prabowo adalah makan siang gratis. Program ini dianggap bakal sulit dijalankan berbarengan dengan IKN. Apalagi, keduanya perlu anggaran sama-sama besar.
Dalam hal pembangunan IKN, pemerintah menetapkan komposisi Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) untuk membiayai IKN sebesar 20 persen dari total Rp466,9 triliun. Artinya, setidaknya dana APBN untuk IKN sebanyak Rp90,4 triliun.
Sementara itu, seperti dilansir oleh Tempo, sejauh ini total investasi yang masuk ke IKN sebesar Rp49,6 triliun. Total tersebut berasal dari 32 institusi yang melakukan groundbreaking dari September 2023 hingga Maret 2024.
Perencanaan IKN Tidak Matang
Selain dianggap tidak akan menjadi perhatian utama Prabowo, pembangunan IKN justru dinilai tidak matang, bahkan di tahap perencanaan. Hal ini dilontarkan oleh Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto.
“Itu bagian dari suatu perencanaan yang tidak matang. Dan ini sangat disesalkan karena 17 Agustus tidak lama lagi,” kata Hasto, dikutip dari Tempo.
Habis baca pesan-pesan terakhir sebelum Pak Bambang mundur dari kepala Otorita IKN, agak kaget juga ya…
Yang belum baca nih poin-poinnya Topan rangkumin:
✅ Pak Bambang berpesan agar pejabat Otorita IKN mempertahankan profesionalisme dan integritas.
✅ Pak Bambang meminta OIKN… https://t.co/Le6y7qbh0R pic.twitter.com/7MHXL2YCLv— Topan | Tim Penguin Nasional (@timpenguinnas) June 4, 2024
Hasto menilai semasa pemerintahan Jokowi percepatan pembangunan selalu dilakukan. Dan inilah yang kemudian menjadi kritik terbesar terhadap Jokowi.
Lebih lanjut, Hasto menilai bahwa Jokowi melupakan berbagai aspek pertimbangan dalam melakukan pembangunan. Kajian-kajian yang detail seakan luput.
“Apalagi ini suatu Ibu Kota Negara. Belum lagi Rakernas mengkritisi terkait dengan status tanah yang seharusnya juga memperhatikan hukum-hukum adat,” ujar Hasto.
“Secara alamiah harus berjalan, ya yang terjadi seperti ini, sehingga ini akibat suatu perencanaan yang tidak matang, yang terburu-buru, sehingga menciptakan beban kerja yang besar, yang membuat yang bersangkutan mundur,” tandasnya.
Penulis: Sunardi
Editor: Safar
Ilustrator: Vito