Internasional | Krisis Iklim | Pemanasan Global
FOMOMEDIA – Pemanasan global telah nyata dan sudah memakan korban, seperti di Arab Saudi. Jemaah haji meninggal dunia sebanyak 1.000 orang.
Krisis iklim makin berdampak nyata kepada manusia, seperti yang terjadi di Arab Saudi, ribuan jemaah haji meninggal dunia.
Sesuai laporan The Guardian, jumlah korban tewas dalam ibadah haji tahun ini telah melebihi 1.000 orang. Menurut rincian dari diplomat Arab, sebanyak 658 orang yang meninggal berasal dari Mesir. Sedangkan, 630 orang jemaah haji belum diketahui dari mana saja.
Sejauh ini, terdapat 10 negara yang telah melaporkan warganya meninggal dalam menunaikan ibadah haji. Menurut pusat meteorologi Arab Saudi, suhu tertinggi di Masjidil Haram, Makkah, mencapai 52 derajat celsius.
Negara Timur Tengah memang terkenal panas. Namun, hasil penelitian terbaru, panas yang ada di Arab Saudi mengalami kenaikan sebesar 0,4 derajat celsius tiap dekadenya.
BACA JUGA:
Kenaikan suhu di atas rata-rata menyebabkan banyak korban jiwa, seperti yang terjadi di India. Di negara tersebut dikabarkan telah terjadi gelombang panas selama berminggu-minggu. Bahkan, rekor paling panas menembus 44-45 derajat celsius.
Gara-gara itu, lusinan orang telah meninggal dunia sejak Maret 2024. Sedangkan, pada awal bulan ini tercatat ada 50 orang yang telah meninggal dunia.
At least 1,000 pilgrims die, thousands treated for heatstroke during this year’s Hajj, amid extreme temperatures of up to 49 degrees Celsius.. pic.twitter.com/X6kO1twFpu
— The Standard Digital (@StandardKenya) June 20, 2024
Dunia Makin Panas
Beberapa hari terakhir banyak wilayah di dunia mengalami suhu di atas rata-rata. Para ahli meteorologi mengatakan bahwa hal ini sebagian besar disebabkan oleh adanya pemanasan global.
Dalam laporan BBC, panas ekstrem ini melanda beberapa negara. Meski ada beberapa tempat yang mengalami kondisi lebih dingin, tetapi jauh lebih banyak daerah mengalami suhu yang digambarkan jauh lebih hangat dari rata-rata.
NEW: Most of our region has been added to an Excessive Heat Watch for the upcoming weekend, which for our area means that heat index values have the *potential* to break 110°F. This will either be upgraded to a warning, or advisory Friday/Saturday depending on humidity levels. pic.twitter.com/styL2hDHNd
— Mike Thomas (@MikeTFox5) June 20, 2024
Saat ini, beberapa wilayah mengalami pemanasan suhu di atas rata-rata, seperti Amerika Utara, Asia bagian selatan dan timur, dan Eropa tenggara.
Di Amerika Utara, pemanasan di atas rata-rata terjadi di Kanada. Di negara itu, ada empat provinsi yang mendapatkan peringatan pemanasan ekstrem, mulai dari New Brunswick, Nova Scotia, Ontario dan Quebec.
Menurut pejabat Amerika Serikat, suhu panas saat ini bisa melebihi 38 derajat celsius. Kenaikan suhu itu terjadi pada pertengahan Juni 2024.
Selain Kanada, beberapa negara bagian Amerika Serikat juga dilanda panas di atas rata-rata. Ada juga Meksiko yang tak bisa lepas dari dampak panas di atas rata-rata tersebut.
Eropa Juga Panas
Selain Amerika dan Asia, suhu panas juga melanda beberapa kawasan di Eropa. Salah satu negara yang terdampak panas ekstrem ini adalah Yunani.
Pihak berwenang Yunani, dilansir BBC, telah melaporkan sejumlah kematian selama gelombang panas paling awal yang tercatat di negara tersebut.
Selain warga lokal, beberapa wisatawan di Yunani dinyatakan meninggal akibat panas ekstrem. Gara-gara kejadian ini, pihak berwenang Yunani pun menutup tempat wisata seperti Acropolis di Athena dalam beberapa hari terakhir.
Tak hanya tempat wisata, sekolah-sekolah pun ikutan tutup. Hal ini sebagai bentuk antisipasi bertambahnya korban jiwa.
Penulis: Sunardi
Editor: Safar
Ilustrator: Vito