Pakaian Impor Merajalela, Pabrik Tekstil di Indonesia “Menjerit” PHK Karyawan
Dimitrie Hardjo | Beautynesia
Selasa, 25 Jun 2024 12:30 WIB
Foto: Dok. Shutterstock
Browsing pakaian di e-commerce dan menyaksikan live shopping memang menggiurkan. Apa lagi jika harganya turun drastis alias “jual rugi”. Ada saja pakaian-pakaian lucu dengan harga terjangkau kita temukan. Tanpa pikir panjang––terutama karena harga yang jomplang–kita langsung klik check out.
Beauties, pernah nggak penasaran kok bisa ya harganya bisa semurah itu? Jawabannya karena pakaian tersebut impor. Perlu diketahui, tidak semua pakaian impor itu masuk ke Indonesia secara legal lho!
Hal itu juga disampaikan oleh Teten Masduki selaku Menteri Koperasi dan UKM bahwa penjualan baju bekas impor ilegal lewat e-commerce paling berdampak terhadap turunnya penjualan pakaian lokal, sebagaimana dikutip dari DetikFinance.
Banyaknya peminat pakaian-pakaian impor di e-commerce dengan jumlah pembelian yang besar pun menjadikan Indonesia “ladang cuan” bagi negara lain yang mengekspor pakaian.
Lantas, apa dampaknya? Tentu saja perusahaan tekstil Indonesia kalah saing dengan produk impor yang membludak itu tersebut. Nggak laku, mereka mulai tutup dan PHK karyawan.
Banyaknya Perusahaan Tekstil PHK Karyawan Tahun 2024
Ilustrasi/ Foto: Pexels.com/Cottonbro Studio
Membludaknya impor pakaian bukan hal baru sehingga perusahaan tekstil Indonesia perlahan mulai merampingkan perusahaan dengan cara merumahkan karyawan. Namun hingga bulan Juni 2024, semakin banyak bermunculan pabrik tekstil Indonesia yang terpaksa tutup setelah bertahun-tahun berjuang selamat.
Mengutip CNBC Indonesia, ada 6 pabrik tekstil Indonesia yang tutup sejak awal 2024 demi efisiensi:
1. PT S. Dupantex, Jawa Tengah: PHK sekitar 700 orang
2. PT Alenatex, Jawa Barat: PHK sekitar 700 orang
3. PT Kusumahadi Santosa, Jawa Tengah: PHK sekitar 500 orang
4. PT Kusumaputra Santosa, Jawa Tengah: PHK sekitar 400 orang
5. PT Pamor Spinning Mills, Jawa Tengah: PHK sekitar 700 orang
6. PT Sai Apparel, Jawa Tengah: PHK sekitar 8.000 orang
Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Nusantara (KSPN) Ristadi menyebutkan solusi yang bisa diambil untuk menyelamatkan pabrik tekstil Indonesia, “Batasi impor barang TPT (Tekstil dan Produk Tekstil) kecuali bahan bakunya yang memang tidak ada di Indonesia. Berantas impor ilegal barang-barang TPT karena merusak pasar domestik, akibatnya barang-barang TPT dalam negeri menjadi semakin tidak laku”.
Impor Ilegal
Pakaian Impor/ Foto: Detik.com/Rifkianto Nugroho
Nah kalau sudah begini, kamu perlu tahu nih kenapa ya impor ilegal bisa terjadi? Melansir DetikFinance, Ristadi turut menerangkan impor ilegal yang tak terkontrol, bahkan diselundupkan bersama barang impor resmi.
“Misalnya kuotanya 1.000 pcs, yang masuk 2.000 pcs, jadinya yang satu resmi, yang sebagian lagi ‘spanyol’. Istilah ‘spanyol’ ini artinya separuh nyolong. Jadi barang itu kelihatannya nampak legal tapi ilegal. Tapi juga ada yang pure memang ilegal betul. Pelabuhan jadi pintu masuk,” kata Ristadi.
Wah nggak heran penjualnya berani jual rugi, ya Beauties! Mereka bisa menyelundupkan pakaian ilegal sampai 2 kali lipat dari apa yang didaftarkan secara resmi.
Negara Pengimpor Tekstil Terbesar di Indonesia
Ilustrasi/ Foto: Getty Images/iStockphoto
Bukan jadi hal baru, pemerintah pun tengah berupaya menekan angka impor tekstil ke Indonesia dan memberantas impor ilegal. Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan periode Januari-Maret 2024 terjadi penurunan volume impor produk barang rajutan sebesar 11,13%, penurunan volume pakaian jadi sebesar 5,35%. Sementara 3 negara utama asal impor pakaian tersebut hingga Mei 2024 adalah Tiongkok, Bangladesh, dan Vietnam.
***
Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk gabung ke komunitas pembaca Beautynesia B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!
(dmh/dmh)
Komentar
Belum ada komentar.
Jadilah yang pertama memberikan komentar.