2025 Makin Cuan, Ini 10 Tips Menabung dari Berbagai Dunia yang Bisa Kamu Terapkan
Gesha Yuliani Nattasya | Beautynesia
Senin, 20 Jan 2025 22:00 WIB
Tips menabung/ Foto: pexels.com/karolina-grabowska
Menabung adalah seni mengelola keuangan yang nggak pernah ketinggalan zaman. Setiap budaya di dunia punya cara unik untuk menjaga kestabilan finansial, mulai dari tradisi turun-temurun hingga kebiasaan modern yang inovatif.
Tahun 2025 adalah momen yang tepat buat kamu mengeksplorasi pendekatan baru dalam menabung, yang nggak hanya efektif, tapi juga membawa sentuhan kearifan lokal dari berbagai penjuru dunia.
Kalau dipikir-pikir, budaya sering kali menyimpan filosofi mendalam tentang cara mengelola sumber daya, termasuk uang. Tradisi ini tercipta bukan tanpa alasan, mereka lahir dari pengalaman panjang yang bertujuan menciptakan keseimbangan hidup.
Dengan memahami dan menerapkan kebiasaan ini, kamu bisa mendapatkan perspektif baru tentang cara menjaga tabungan tetap aman, bahkan di tengah tantangan ekonomi global.
Namun, bagaimana jika kita bisa menggabungkan berbagai kebiasaan menabung dari budaya dunia ke dalam gaya hidup modern? Inilah saatnya memperluas wawasan, karena beberapa budaya ternyata memiliki kebiasaan yang sangat relevan untuk zaman sekarang.
Bahkan, beberapa strategi menabung ini bisa jadi solusi inovatif yang belum pernah terpikirkan sebelumnya! Berikut adalah 10 tips menabung yang terinspirasi dari kebiasaan berbagai budaya dunia.
1. Filosofi “Kakeibo” dari Jepang
Kakeibo dari Jepang/ Foto: freepik.com/tirachardz
Jepang dikenal dengan pendekatan mereka yang penuh kesadaran terhadap uang, salah satunya melalui metode Kakeibo.
Hal ini merupakan jurnal keuangan tradisional yang membantu orang merencanakan, mencatat, dan merenungkan pengeluaran mereka. Dengan menuliskan kebutuhan versus keinginan, kamu bisa lebih bijak dalam menentukan prioritas.
2. Sistem “Arisan” dari Indonesia
Arisan di Indonesia/ Foto: Pexels.com/Kaboompics.com
Budaya kita sendiri punya cara unik untuk menabung, yaitu arisan. Selain menjadi cara menabung bersama, arisan juga memperkuat ikatan sosial. Sistem ini bisa diterapkan dengan teman atau keluarga untuk membantu menabung secara konsisten.
3. Konsep “Hygge” dari Denmark
Hygge dari Denmark/ Foto: Freepik/rawpixel.com
Budaya Denmark mengajarkan konsep kebahagiaan sederhana, hygge, yang berfokus pada kenyamanan dan kebersamaan daripada konsumsi berlebihan. Dengan cara ini, kamu bisa menekan pengeluaran tanpa mengorbankan kebahagiaan.
4. Tradisi Amplop dari Tiongkok
Tradisi amplop dari Tiongkok/ Foto: Pexels.com/Karolina Grabowska
Memberikan uang dalam amplop merah saat perayaan bukan hanya tradisi, tapi juga simbol tabungan dan keberuntungan. Kamu bisa meniru kebiasaan ini dengan sistem amplop untuk mengalokasikan uang secara teratur sesuai kebutuhan.
5. “Susu” di Kenya
Tradisi di Kenya/ Foto: freepik
Di Kenya, tradisi komunitas bernama susu telah menjadi cara efektif bagi masyarakat untuk saling membantu secara finansial.
Dalam sistem ini, anggota kelompok mengumpulkan uang secara rutin ke dalam dana bersama yang kemudian digunakan untuk mendukung kebutuhan mendesak, seperti biaya kesehatan, pendidikan, atau modal usaha.
Susu tidak hanya berfungsi sebagai solusi keuangan, tetapi juga memperkuat solidaritas dan rasa kebersamaan antaranggota. Sistem berbasis kepercayaan ini menciptakan jaringan sosial yang erat, di mana setiap orang merasa didukung dan dihargai. Tradisi ini mirip dengan konsep koperasi, tetapi lebih sederhana dan personal.
Dengan pendekatan yang melibatkan seluruh anggota secara aktif, susu mengajarkan pentingnya tanggung jawab bersama dalam menciptakan kesejahteraan.
Inspirasi dari susu bisa diterapkan dalam kehidupan modern, seperti membentuk kelompok arisan atau koperasi komunitas. Menabung bersama tidak hanya bermanfaat untuk keuangan, tetapi juga menciptakan ikatan sosial yang kuat dan mendukung pemberdayaan bersama.
6. Prinsip “Lagom” dari Swedia
Lagom dari Swedia/ Foto: Pexels.com/olia danilevich
Lagom berarti “tidak berlebihan, tidak kurang, pas secukupnya”. Filosofi ini mengajarkan hidup sederhana dan hemat tanpa mengorbankan kebutuhan esensial. Mulailah dengan membedakan apa yang benar-benar kamu butuhkan dan apa yang hanya keinginan sementara.
7. Tradisi Berburu Diskon dari Amerika Serikat
Berburu diskon/ Foto: Pexels.com/karolina grabowska
Orang Amerika dikenal sangat terampil berburu diskon dan memanfaatkan kupon. Kebiasaan ini bisa kamu adopsi dengan rajin memantau promo dan membandingkan harga sebelum membeli sesuatu.
8. “Tabungan Ayam” dari Vietnam
Tabungan ayam dari Vietnam/ Foto: freepik
Di beberapa daerah Vietnam, ada tradisi menyisihkan uang kecil setiap hari untuk kebutuhan mendadak atau darurat, yang disebut tabungan ayam. Kebiasaan ini cocok untuk kamu yang ingin menabung tanpa terasa berat.
9. Metode Bartering dari Afrika
Metode barter/ Foto: freepik
Di banyak budaya Afrika, sistem barter masih digunakan untuk memenuhi kebutuhan tanpa harus mengeluarkan uang. Meskipun tidak langsung menabung, metode ini bisa membantu menghemat pengeluaran dalam kehidupan sehari-hari.
10. Filosofi “Ubuntu” dari Afrika Selatan
Ubuntu dari Afrika Selatan/ Foto: Pexels/Karolina Grabowska
Ubuntu berarti merupakan filosofi ini menekankan pentingnya komunitas dan saling membantu. Dengan menabung bersama atau berbagi sumber daya, kamu bisa menciptakan stabilitas finansial yang lebih kuat.
—
Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk gabung ke komunitas pembaca Beautynesia B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!
(sim/sim)
Komentar
Belum ada komentar.
Jadilah yang pertama memberikan komentar.