Penuh Makna, Seniman Multigenerasi Gaungkan Kembali Surat dan Gagasan Kartini dalam Pementasan Terbitlah Terang

penuh-makna,-seniman-multigenerasi-gaungkan-kembali-surat-dan-gagasan-kartini-dalam-pementasan-terbitlah-terang
Penuh Makna, Seniman Multigenerasi Gaungkan Kembali Surat dan Gagasan Kartini dalam Pementasan Terbitlah Terang
Share

Share This Post

or copy the link

Penuh Makna, Seniman Multigenerasi Gaungkan Kembali Surat dan Gagasan Kartini dalam Pementasan ‘Terbitlah Terang’

Sierra Ayuningtyas Muktisari | Beautynesia

Selasa, 22 Apr 2025 19:30 WIB

img-alt

Pementasan Terbitlah Terang: Pembacaan Surat dan Gagasan Kartini/ Foto: Sierra/Beautynesia

Beauties, dalam rangka memperingati  hari Kartini  tahun ini yang jatuh pada Senin, (21/4) lalu, Titimangsa bersama Bakti Budaya Djarum Foundation mengajak para seniman multigenerasi bersatu dalam sebuah pertunjukan sastra dan suara bertajuk Terbitlah Terang: Pembacaan Surat dan Gagasan Kartini.

Pementasan yang berlokasi di Museum Nasional Indonesia, Jakarta pada Senin, (21/4) tersebut merupakan sebuah penghormatan terhadap pemikiran, perjuangan, dan jiwa seorang Raden Ajeng Kartini, sosok yang hingga hari ini masih menjadi nyala api bagi perempuan dan bangsa Indonesia.

Dengan format pembacaan secara monolog, surat-surat asli Kartini dihidupkan kembali melalui suara para seniman ternama Indonesia, bersama arahan Sri Qadariatin sebagai sutradara.

Pementasan Terbitlah Terang: Pembacaan Surat dan Gagasan KartiniPementasan Terbitlah Terang: Pembacaan Surat dan Gagasan Kartini/ Foto: Sierra/Beautynesia

Seniman-seniman yang terlibat dalam pementasan ini di antaranya seperti Christine Hakim, Ratna Riantiarno, Reza Rahardian, Marsha Timothy, Maudy Ayunda, Lutesha, Cinta Laura, Chelsea Islan, Happy Salma, dan Bagus Ade Putra.

Menariknya lagi, para seniman tersebut tidak hanya membacakan, tetapi ‘menghidupkan’ isi hati Kartini yang ditulis lebih dari seabad silam, namun tetap terasa sangat relevan bahkan hingga saat ini.

Pementasan Terbitlah Terang: Pembacaan Surat dan Gagasan KartiniPementasan Terbitlah Terang: Pembacaan Surat dan Gagasan Kartini/ Foto: Sierra/Beautynesia

Surat-surat yang dibaca dalam pementasan ini diambil dari buku Panggil Aku Kartini Saja karya Pramoedya Ananta Toer, terbitan Lentera Dipantara 2006 dan buku Kartini: Kumpulan Surat-surat 1899-1904 karya Wardiman Djojonegoro, Jilid 1, terbitan Pustaka Obor 2024.

Happy Salma selaku pendiri Titimangsa mengungkapkan bahwa pementasan tersebut bukan hanya mengenang Kartini sebagai tokoh sejarah, namun merayakannya sebagai refleksi bagi setiap manusia, perempuan dan laki-laki.

“Menjadi manusia berarti merdeka dalam berpikir dan utuh dalam merasa. Membaca surat-surat Kartini bukan sekadar menyelami sejarah, tetapi menapaki ruang batin seorang perempuan yang berani bermimpi dan berpikir melampaui batas-batas zamannya.

Merayakan Kartini adalah merayakan keberanian untuk mengenal diri dan menyuarakan nurani. Kartini telah membuktikan bahwa suara seorang perempuan, ketika jujur pada pikirannya dan setia pada hatinya, memiliki kekuatan untuk mengubah arah sejarah,” jelas Happy Salma.

Renitasari Adrian selaku Program Director Bakti Budaya Djarum Foundation turut mengungkapkan bahwa pementasan Terbitlah Terang: Pembacaan Surat dan Gagasan Kartini menjadi momen penting bagi generasi muda untuk merefleksikan makna perjuangan dan melanjutkan semangat juang Kartini di masa sekarang, khususnya dengan pendidikan, keberanian, dan empati.

Pementasan yang Menjadi Bagian dari Pembukaan Pameran SUNTING

Pameran SUNTING: Jejak Perempuan Indonesia Penggerak Perubahan

Pameran SUNTING: Jejak Perempuan Indonesia Penggerak Perubahan/ Foto: Sierra/Beautynesia

Beauties, pementasan Terbitlah Terang: Pembacaan Surat dan Gagasan Kartini juga merupakan bagian dari pembukaan pameran SUNTING: Jejak Perempuan Indonesia Penggerak Perubahan.

Pameran ini menjadi penghormatan atas peran perempuan Indonesia dalam sejarah, dengan Sunting sebagai simbol kekuatan, martabat, dan perubahan sosial.

Pameran SUNTING: Jejak Perempuan Indonesia Penggerak PerubahanPameran SUNTING: Jejak Perempuan Indonesia Penggerak Perubahan/ Foto: Sierra/Beautynesia

Dari penerbitan Sunting Melayu oleh Rohana Kudus hingga perjuangan R.A. Kartini, perempuan telah aktif menyuarakan kesetaraan dan membentuk arah bangsa melalui berbagai bidang.

Pameran SUNTING: Jejak Perempuan Indonesia Penggerak PerubahanPameran SUNTING: Jejak Perempuan Indonesia Penggerak Perubahan/ Foto: Sierra/Beautynesia

Untuk kamu yang ingin melihat langsung, pameran SUNTING: Jejak Perempuan Indonesia Penggerak Perubahan bisa dikunjungi di Museum Nasional Indonesia mulai 22 April – 31 Juli 2025.

Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk gabung ke komunitas pembaca Beautynesia B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!

(sim/sim)

Komentar

Belum ada komentar.
Jadilah yang pertama memberikan komentar.

RELATED ARTICLE

0
joy
Joy
0
cong_
Cong.
0
loved
Loved
0
surprised
Surprised
0
unliked
Unliked
0
mad
Mad
Penuh Makna, Seniman Multigenerasi Gaungkan Kembali Surat dan Gagasan Kartini dalam Pementasan Terbitlah Terang

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Login

To enjoy Astaga! privileges, log in or create an account now, and it's completely free!

Follow Us
Slot Dana, Beerslot365, Slot Mahjong Slot Qris Beerslot365, Mahjong Ways, Slot Qris, sabung ayam online sv388, Beerslot365, Sv388.