Pratitis Nur Kanariyati | Beautynesia
Kamis, 29 May 2025 20:30 WIB
Ilustrasi kebersamaan anak dan orang tua/Foto: Pexels.com/Vlada Karpovich
Anak-anak sering kali lebih jeli daripada yang orang dewasa kira. Mereka tidak hanya menyerap apa yang kita katakan secara langsung kepadanya, tetapi juga cara kita berbicara tentang diri kita sendiri dan orang lain, apa yang kita katakan pada orang lain tentang mereka, serta bagaimana kita berperilaku.
Beberapa ahli mengungkapkan bahwa ada hal-hal yang diamati anak-anak yang tidak selalu disadari oleh orang dewasa. Tingkah laku sehari-hari bisa memberikan penilaian tersendiri di benak anak-anak, baik itu penilaian yang positif atau negatif.
Berikut hal-hal yang diperhatikan oleh anak-anak dari orang dewasa di sekitarnya!
1. Sesuatu yang Dihargai dalam Hidup
Ilustrasi kebersamaan sebuah keluarga/Foto: Freepik.com/tirachardz
Tanpa disadari, anak-anak sering memperhatikan dengan detail apa yang diucapkan dan dilakukan oleh orang dewasa di sekitarnya, termasuk orang tua. Semua itu bisa menjadi penilaian anak terhadap apa yang sebenarnya dihargai oleh orang dewasa itu.
“Anak -anak memperhatikan apa yang sebenarnya kita hargai. Itu berdasarkan apa yang dikatakan dan dilakukan oleh kita,” ungkap seorang psikolog klinis, Laura Markham, seperti dilansir dari Huffpost.
Sederhananya, kita sering memberi tahu anak tentang pentingnya bersikap jujur. Namun, di kondisi tertentu malah menyuruh dia berbohong tentang usia demi mendapatkan tiket masuk lebih murah di taman hiburan.
Anak mempelajari nilai-nilai hidup dengan mengamati perilaku orang di sekitarnya. Kemudian, menarik kesimpulan tentang apa yang kita yakini itu penting.
2. Cara Pandang Orang Dewasa terhadap Makanan
Ilustrasi ibu dan anak yang sedang menikmati makanan/Foto: Pexels.com/Photo by: Kaboompics.com
Anak-anak kerap memperhatikan kebiasaan makan orang dewasa serta cara mereka berbicara tentang makanan. Disadari atau tidak, apa yang dikatakan dan dikonsumsi orang tua akan memengaruhi pilihan anak terhadap makanan.
Ahli diet, Alyssa Miller pun menuturkan hal serupa kepada Huffpost, makanan pilihan anak tidak beda jauh dengan orang tuanya.
“Terdapat penelitian yang menunjukkan bahwa anak-anak cenderung makan makanan yang sama dengan orang tuanya, baik saat masih anak-anak maupun saat dewasa,” ucapnya.
Memberikan pendekatan yang seimbang dan positif terhadap makanan mampu membantu anak mengembangkan kebiasaan makan serta hubungan yang sehat dengan makanan. Sesederhana, mengenalkan anak tentang manfaat mengonsumsi buah-buahan dan sayuran bagi tubuh.
3. Cara Orang Dewasa Berbicara dengan Orang Lain tentang Dirinya
Ilustrasi anak bersama keluarganya/Foto: Pexels.com/Anna Shvets
Segelintir orang tua mungkin suka menceritakan tindakan anak kepada orang lain, entah kerabat atau pun tetangga. Namun sayangnya, beberapa hal yang sebenarnya privasi bagi anak, justru menjadi konsumsi publik.
Obrolan orang dewasa yang tanpa sadar menyudutkan anak dapat berdampak buruk pada kesehatan mental, termasuk harga diri anak tersebut. Sebagian anak-anak memang belum sepenuhnya memahami pembicaraan orang dewasa, tetapi dia bisa merasakan bahwa orang di sekitarnya sedang memberikan penilaian negatif tentangnya.
Alih-alih berfokus pada masalah atau kesalahan yang dilakukan oleh anak, lebih baik fokus pada pembicaraan yang mengarah pada nilai-nilai yang bisa dipelajari dari peristiwa yang terjadi. Jadi, anak pun lebih termotivasi untuk terus tumbuh dan berkembang, bukan hanya menumpuk perasaan insecure.
Sebagai orang yang lebih dewasa, kita sering dijadikan role model atau panutan bagi anak-anak. Sebisa mungkin, tanamkan memori yang bisa membuat anak itu terus bertumbuh dan berkembang ke arah yang positif.
***
Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk gabung ke komunitas pembaca Beautynesia, B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!
(ria/ria)
Komentar
Belum ada komentar.
Jadilah yang pertama memberikan komentar.