Sebelum Balikan dengan Mantan, Renungkan Dulu 5 Hal Ini

Balikan sama mantan, yay or nay? Topik yang satu ini memang selalu bikin dilema. Di satu sisi, ada rasa nyaman yang pernah terbentuk. Di sisi lain, ada alasan kenapa hubungan itu dulu berakhir. 

Nah, sebelum kamu buru-buru chat mantan lagi atau kepikiran untuk mengajak balikan, lebih baik kamu renungkan dulu beberapa hal penting. Hubungan itu bukan sekadar nostalgia, tapi tentang kesiapan dan kematangan emosional. 

Sebuah penelitian dari Monk dkk. tahun 2018 menemukan bahwa hubungan yang putus-nyambung bisa berkaitan dengan gejala depresi dan kecemasan. Tapi di sisi lain, memang ada juga pasangan yang akhirnya berhasil kembali dan menjalani hubungan yang lebih baik setelah sebelumnya putus.

Supaya kamu tidak terjebak di siklus putus-nyambung yang melelahkan, yuk simak dulu 5 hal penting yang perlu kamu pikirkan sebelum memutuskan balikan dengan mantan!

1. Alasan Sebenarnya: Kamu Kangen Dia atau Hanya Kesepian?

Hal pertama yang perlu kamu tanya ke diri sendiri: “Aku mau balikan karena masih sayang, atau hanya lagi kesepian?”. Rasa sepi bisa muncul kapan saja, apalagi kalau kamu sedang tidak memiliki pasangan atau baru saja putus dari orang lain.

Namun kalau keinginan balikan muncul hanya karena ingin ada teman ngobrol atau takut sendirian, itu sinyal untuk kamu stop dulu. Balikan karena kesepian bisa membuat kamu atau mantan jadi pelarian, bukan solusi.

2. Masih Ingat Alasan Kalian Putus?

Ini pertanyaan penting yang sering kali diabaikan: kenapa kalian dulu putus? Coba ingat-ingat lagi, apakah hubungan kalian dulu berakhir karena sering bertengkar, beda visi, ada perselingkuhan, atau bahkan sudah toxic? 

“Kalau kamu hanya ingat hal-hal manis dan lupa dengan masalah yang pernah ada, bisa jadi kamu sedang terbawa nostalgia dan tidak berpikir jernih,” kata Idit Sharoni, terapis pasangan dari Miami, dikutip dari SELF. Kadang waktu bisa membuat kita lupa betapa beratnya masa-masa sulit dalam hubungan. Tapi, kalau kamu ingin balikan, kamu harus bisa melihat masa lalu secara objektif.

3. Apa Hubungan Dulu Memberikan Dampak Positif?

Saat kamu mengingat mantan, jangan cuma fokus pada momen-momen manisnya aja. Coba evaluasi juga: apakah hubungan tersebut membuat kamu jadi pribadi yang lebih baik? Apakah kamu merasa bahagia, didukung, dan dihargai selama bersama dia?

Kalau justru hubungan itu sering bikin kamu merasa lelah secara emosional, insecure, atau bahkan kehilangan jati diri, maka itu jadi tanda bahaya. Hubungan sehat seharusnya membawa pertumbuhan, bukan luka batin.

4. Kamu dan Dia Sudah Berubah atau Masih Orang yang Sama?

Orang memang bisa berubah, tapi perubahan itu butuh waktu dan komitmen. Coba refleksi, apakah kamu dan mantan sudah tumbuh jadi pribadi yang lebih dewasa sejak putus? Atau kalian masih terjebak dalam pola yang sama?

“Kalau hanya salah satu dari kalian yang mau introspeksi, berubah, dan berusaha, hubungan akan tetap tidak seimbang. Akhirnya bisa membuat kecewa dan menyimpan rasa sakit hati,” kata Sharoni. Balikan hanya akan berhasil kalau kalian berdua benar-benar sudah belajar dari kesalahan masa lalu dan siap membangun hubungan yang baru, bukan sekadar mengulang kisah lama.

5. Siap Hadapi Risiko Kalau Balikan Gagal Lagi?

Balikan memang terkadang bisa terasa seperti mendapatkan “kesempatan kedua”. Namun kamu juga harus realistis, kalau hubungan itu gagal lagi, apakah kamu siap menghadapi kekecewaan kedua kalinya?

Kegagalan kedua bisa terasa lebih menyakitkan dibanding yang pertama, karena kamu sudah tahu risikonya tapi tetap menjalaninya. Selain itu, kamu juga perlu mempertimbangkan perasaan mantan. Jangan sampai kamu hanya memberi harapan palsu dan akhirnya menyakiti dia atau dirimu sendiri lagi.

Balikan dengan mantan bukan hal yang tabu, tapi juga bukan sesuatu yang bisa diputuskan dengan gegabah. Ingat, mencintai diri sendiri juga penting!

***

Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk gabung ke komunitas pembaca Beautynesia, B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!