Kisah Albert Einstein Menolak saat Ditawari Jadi Presiden Israel hingga Tulis Surat Mengecam Zionisme

kisah-albert-einstein-menolak-saat-ditawari-jadi-presiden-israel-hingga-tulis-surat-mengecam-zionisme
Kisah Albert Einstein Menolak saat Ditawari Jadi Presiden Israel hingga Tulis Surat Mengecam Zionisme
Share

Share This Post

or copy the link

Kisah Albert Einstein Menolak saat Ditawari Jadi Presiden Israel hingga Tulis Surat Mengecam Zionisme/Foto: Dok. biography.com

Siapa tak tahu nama Albert Einstein? Fisikawan jenius ini telah menciptakan banyak temuan yang hingga sampai saat ini masih digunakan, salah satunya yang paling terkenal adalah rumus kesetaraan massa energi E=mc2. Namun, tahukah kamu kalau Albert Einstein rupanya pernah ditawari jadi presiden Israel? Namun, ia menolaknya.

Einstein lahir di Jerman dari pasangan Yahudi kelas menengah yang sekuler. Temuannya atas pengembangan teori relativias, kontribusinya pada mekanika kuantum, dan banyak pencapaian penting lainnya dalam fisika modern menjadikannya sorotan dunia, bahkan setelah ia tiada. Tak hanya itu, pandangan politik Einstein juga menarik perhatian dunia karena ketenaran dan keterlibatannya dalam proyek politik, kemanusiaan, dan akademis di seluruh dunia.

Setelah kematian presiden pertama Israel, Chaim Weizmann, pada 1952, pemerintah Israel yang dipimpin oleh Perdana Menteri David Ben-Gurion menawarkan jabatan presiden kepada Einstein. Namun, Einstein menolaknya. Apa alasannya?

Alasan Einstein Menolak Jadi Presiden Israel

Albert Einstein/Foto: en.wikipedia.org

Alasan Einstein Menolak Jadi Presiden Israel/Foto: Wikipedia

Presiden Israel sebagian besar menjalankan tugas seremonial, jadi peran tersebut lebih merupakan kehormatan daripada posisi kekuasaan. Baik Einstein maupun Ben-Gurion tidak menunjukkan banyak antusiasme tentang prospek Einstein memangku jabatan presiden.

Dilansir dari Britannica, Einstein merasa tawaran itu janggal. Ben-Gurion bahkan diketahui sempat bercanda kepada seorang asisten, “Saya terpaksa menawarkan jabatan itu kepadanya karena tidak mungkin untuk tidak melakukannya. Namun, jika dia menerimanya, kita akan mendapat masalah.”

Ketika ditawawri jabatan presiden, Einstein langsung menolaknya. Ia juga menolak pertemuan resmi dengan perwakilan kedutaan Israel. Duta Besar Israel Abba Eban bersikeras mengiriminya surat atas nama Ben-Gurion.

Tawaran Eban menegaskan kekaguman rakyat Israel terhadap Einstein dan mendesaknya untuk mempertimbangkan potensi intelektual dan spiritual bangsa tersebut.

“Israel adalah Negara kecil dalam dimensi fisiknya, tetapi dapat mencapai tingkat kebesaran,” tulis Eban, dilansir dari Britannica. Surat tersebut berusaha meyakinkan Einstein bahwa ia akan tetap memiliki kebebasan untuk terlibat dalam penelitian ilmiah selama menjabat sebagai presiden. Surat tersebut juga menetapkan bahwa untuk menerima jabatan tersebut, Einstein, yang tinggal di Princeton, New Jersey, harus pindah ke Israel.

Lantas, apa kata Einstein?

Balasan Einstein singkat dan ramah, menunjukkan apresiasinya atas tawaran tersebut dan menyoroti hubungan emosionalnya yang kuat dengan orang-orang Yahudi. Namun, Einstein menolak tawaran tersebut dengan alasan kekurangan pribadi, seperti kurangnya keterampilan yang relevan dan usianya yang semakin tua.

“Saya tidak memiliki bakat alami dan pengalaman untuk berurusan dengan orang lain dengan baik,” tulisnya.

Einstein Tidak Setuju dengan Diskriminasi yang Dilakukan Zionis

Albert Einstein adalah si jenius yang juga mengalami disleksia

Einstein Tidak Setuju dengan Diskriminasi yang Dilakukan Zionis/Foto: instagram.com/alberteinstein

Albert Einstein diketahui memiliki pandangan yang kritis terhadap zionisme. Sebagai informasi, zionisme adalah gerakan nasionalis Yahudi yang bertujuan untuk mendirikan dan mendukung negara Yahudi di wilayah Palestina.

Ada beberapa momen yang menunjukkan kritik Einstein terhadap zionisme. Einstein pernah berbicara di New York pada 1938 mengenai pembentukan negara Yahudi.

“Saya lebih suka melihat kesepakatan yang wajar dengan orang-orang Arab atas dasar hidup bersama secara damai daripada pembentukan negara Yahudi… Kesadaran saya akan hakikat hakiki Yudaisme menentang gagasan negara Yahudi dengan batas-batas wilayah, tentara, dan sejumlah kekuasaan duniawi… Saya takut akan kerusakan internal yang akan dialami Yudaisme,” ungkapnya, dilansir dari The Guardian.

Setelah itu, kritik terhadap zionis juga disampaikan Einstein melalui salah satu suratnya yang terkenal, yaitu surat yang ditulisnya pada tahun 1946 kepada Komisi Penyelidikan Anglo-Amerika untuk isu Palestina.

Melalui surat tersebut, Einstein mengemukakan pandangannya bahwa ia tidak percaya pembentukan negara Yahudi di Palestina akan membawa solusi. Sebaliknya, hal ini justru akan menciptakan konflik yang berkepanjangan dan mengarah pada kekerasan.

“Saya tidak percaya bahwa pembentukan negara Yahudi di Palestina akan membawa solusi untuk masalah Palestina. Sebaliknya, saya percaya bahwa itu akan menciptakan konflik yang berkepanjangan dan kekerasan. Saya juga khawatir bahwa negara Yahudi akan menjadi negara otoriter yang didasarkan pada kekerasan dan diskriminasi. Ini akan bertentangan dengan sifat esensial Yudaisme, yang selalu didasarkan pada nilai-nilai toleransi dan persaudaraan,” tulisnya.

Einstein ‘Ramal’ Kehancuran Israel

Daftar Negara yang Menolak Paspor Israel, Apakah Ada Indonesia?/Foto: Pexels/Cottonbro Studio

Ilustrasi/Foto: Pexels/Cottonbro Studio

Sekitar satu bulan sebelum Israel berdiri pada Mei 1948, Einstein menulis surat kepada Shepard Rifkin, Executive Director American Friends of the Fighters for the Freedom of Israel. Albert menyebut pendirian Israel membawa bencana nyata terhadap Palestina.

“Ketika bencana nyata dan terakhir menimpa kita di Palestina, yang pertama bertanggung jawab atas hal itu adalah Inggris dan yang kedua bertanggung jawab untuk itu, organisasi teroris yang dibangun dari barisan kita sendiri. Saya tidak bersedia melihat siapa pun dikaitkan dengan orang-orang yang menyesatkan dan kriminal itu,” kata Einstein dalam surat yang ditulis pada 10 April 1948.

Tak hanya sampai di situ, kritik terhadap zionis terus diberikan Einstein melalui surat. Kali ini, ia menulis surat terbuka bersama dengan 29 tokoh terkemuka Amerika Serikat lainnya pada tahun 1948, yang diterbitkan oleh The New York Times. Surat terbuka berjudul “New Palestine Party: Visit of Menachem Begin and Aims of Political Movement Discussed” tersebut ditujukan untuk mengkritik pendirian Partai Herut di Israel dan kunjungan Perdana Menteri Israel, Menachem Begin, ke Amerika Serikat.

Partai Herut adalah partai sayap kanan yang berasal dari kelompok teroris Irgun, yang bertanggung jawab atas banyak serangan terhadap warga sipil Palestina dan Inggris, termasuk pemboman Hotel King David di Yerusalem pada tahun 1946, sebagaimana dilansir dari detikInet.

Einstein dan para penulis surat terbuka tersebut menilai bahwa partai Herut memiliki kemiripan dengan Nazi dan partai fasis lainnya. Mereka juga mengecam kunjungan Begin sebagai upaya untuk mendapatkan dukungan dari Amerika Serikat untuk kebijakan-kebijakan agresif dan ekspansionis Israel.

“Partai Kebebasan yang baru terbentuk di Israel, sebuah partai politik yang organisasinya, metodenya, filosofi politiknya, dan daya tarik sosialnya sangat mirip dengan Nazi dan partai fasis. Kami, yang menandatangani di bawah ini, menggunakan kesempatan ini untuk secara terbuka menyajikan beberapa fakta penting tentang Begin dan partainya, serta mendesak semua pihak untuk tidak mendukung manifestasi fasisme terbaru ini,” bunyi surat tersebut.

Dilansir dari CNBC Indonesia, kritik Einstein terhadap zionisme yang disampaikannya melalui surat-surat tersebut, menurut jurnalis Yvonne Ridley yang menulis di kolom Middle East Monitor, mengindikasikan bahwa Einstein meramalkan kehancuran negara tersebut di masa depan. Meski pernyataan tersebut dituangkan saat Israel baru berdiri.

Dalam pandangan Ridley, Einstein menulis surat itu dengan rasa muak melihat kekerasan yang terjadi seiring pendirian negara Israel pada 1948. Atas rasa muak ini pula dia tidak pernah mengunjungi tanah Israel dan menolak tawaran menjadi Presiden Israel pada 1952.

“Bagi Einstein, Israel terbentuk dari laras senjata, dinamit dan darah orang-orang Palestina,” tulis Ridley.

***

Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk, gabung ke komunitas pembaca Beautynesia, B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!

(naq/naq)

0
joy
Joy
0
cong_
Cong.
0
loved
Loved
0
surprised
Surprised
0
unliked
Unliked
0
mad
Mad
Kisah Albert Einstein Menolak saat Ditawari Jadi Presiden Israel hingga Tulis Surat Mengecam Zionisme

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Login

To enjoy Astaga! privileges, log in or create an account now, and it's completely free!

Follow Us