Gim | Pekerjaan | Teknologi
FOMOMEDIA – PHK massal di industri gim dalam beberapa tahun terakhir makin menunjukkan sedang tidak baik-baik saja. Ada apa sebenarnya?
Industri gim beberapa tahun terakhir mendapatkan sorotan tajam. Selain meledaknya jenis gim, berbagai berita buruk juga turut bermunculan. Sebetulnya, ada masalah apa?
Salah satu menjadi sorotan utama dari industri gim belakangan ini adalah banyaknya kasus pemutusan hubungan kerja atau PHK. Setelah pandemi Covid-19, berbagai jenis gim dikembangkan. Namun, selepas gim sudah rilis, banyak pekerja kehilangan pekerjaannya.
Menyitat laporan The Verge, puluhan ribu pekerja di setiap industri video gim telah di-PHK sejak tahun 2022. Bahkan, pada 2024 ini, setidaknya sudah ada lebih dari 10.000 karyawan di sektor perusahaan gim kena PHK.
Ada banyak faktor yang menyebabkan terjadinya PHK massal ini. Salah satunya adalah banyak studio gim tutup dan proyek telah berakhir, bahkan sebelum gim rilis ke publik.
“Rasanya masa suram untuk berkecimpung dalam bisnis pembuatan gim, padahal seni desain video gim sedang berkembang pesat. Penerbit besar global dan studio indie kecil sama-sama menghadapi tekanan keuangan ini, dan sepertinya tekanan ini tidak akan berhenti dalam waktu dekat,” tulis laporan The Verge.
Hal sama juga diungkapkan dalam laporan Polygon. Seakan para pengembang gim sudah memiliki siklusnya tersendiri. Ketika proyek pembuatan gim dimulai, perekrutan juga dilakukan sekali lagi hanya untuk potensi PHK lagi.
Adapun dalam data jumlah pekerja gim yang kena PHK, pada 2022 ada sekitar 8.500 pekerja. Pada 2023, terjadi peningkatan, yakni sebanyak 10.500 pekerja harus kehilangan pekerjaannya di sektor industri gim. Kini, 2024 baru berjalan selama 6 bulan, tetapi jumlah PHK sudah terlihat begitu meningkat tajam.
BACA JUGA:
Banyak yang Terdampak
Sebetulnya, PHK di industri gim ini terjadi tidak hanya di pengembang kecil, tetapi juga raksasa gim, seperti dilakukan oleh Microsoft. Perusahaan raksasa teknologi ini memberhentikan 1.900 karyawan dari divisi gimnya.
Selain Microsoft, ada juga pengembang League of Legends dari Riot Games dan Twitch milik Amazon masing-masing memberhentikan ratusan karyawan. Lalu, ada pula Airship Syndicate, studio kecil yang mengembangkan Wayfinder, memberhentikan 12 orang, dan lain sebagainya.
Itulah beberapa studi kasus bagaimana industri gim sedang lesu. Masih banyak berbagai pengembang yang belum disebutkan juga mengalami nasib serupa.
Laine Nooney, asisten profesor industri media dan informasi di Universitas New York, mengatakan momen ini adalah puncak dari beberapa faktor yang terpisah, tetapi saling berhubungan. Salah satunya adalah selama pandemi Covid-19, terdapat peningkatan keterlibatan gim yang belum pernah terjadi sebelumnya.
Hal ini dikarenakan banyak orang terjebak di rumah dan membutuhkan aktivitas. Dan, main gim menjadi salah satu pilihan yang tidak membosankan.
“Sulit dipercaya saat ini, tetapi perbincangan budaya pada saat itu benar-benar didorong oleh keyakinan bahwa kemajuan ini akan bertahan, dan bahwa kita sedang mengalami perubahan perilaku budaya yang mendasar dan tidak dapat diubah,” kata Nooney, dikutip dari Polygon.
Ketika pandemi Covid-19 sudah melandai dan orang-orang sudah beraktivitas di luar rumah, industri gim semakin kelimpungan. Lantas, akan seperti apa perkembangan industri gim beberapa tahun ke depan?
Penulis: Sunardi
Editor: Safar
Ilustrator: Vito