7 Cara Menghadapi Fase Stonewalling agar Hubungan Tetap Harmonis

7-cara-menghadapi-fase-stonewalling-agar-hubungan-tetap-harmonis
7 Cara Menghadapi Fase Stonewalling agar Hubungan Tetap Harmonis
Share

Share This Post

or copy the link

7 Cara Menghadapi Fase Stonewalling agar Hubungan Tetap Harmonis

Gayuh Tri Pinjungwati | Beautynesia

Sabtu, 30 Nov 2024 22:00 WIB

img-alt

7 Cara Menghadapi Fase Stonewalling agar Hubungan Tetap Harmonis/Foto: Pexels.com/cottonbro studio

Dalam hubungan asmara, terkadang kita menghadapi momen yang penuh ketegangan. Salah satu tantangan terbesar yang bisa muncul adalah stonewalling. Mungkin kamu sudah pernah mengalaminya, baik sebagai pelaku atau korban.

Stonewalling adalah kondisi di mana salah satu pasangan memilih untuk menutup diri dan menghindari komunikasi, terutama saat menghadapi konflik. Ini bukan hanya diam saja, tetapi lebih pada penutupan emosional yang disengaja. Biasanya, pihak yang melakukan stonewalling merasa tertekan atau kewalahan dengan emosi, dan memilih untuk menarik diri. Namun, hal ini bisa membuat pasangan merasa diabaikan dan membuat konflik semakin sulit untuk diselesaikan.

Seperti yang dilansir dari Marriage, ada langkah penting yang bisa dilakukan untuk menghadapi stonewalling agar hubungan tidak merenggang dan kembali harmonis. Penasaran, seperti apa tipsnya? Yuk, simak selengkapnya di bawah ini.

1. Pahami Akar Masalahnya

Pahami Akar Masalahnya/Foto: Pexels.com/RDNE Stock project

Sebelum panik atau merasa marah, cobalah untuk memahami mengapa pasanganmu memilih untuk menarik diri. Stonewalling sering terjadi karena emosi yang terlalu tertekan atau merasa kewalahan dengan perdebatan. Bisa jadi mereka merasa tidak siap untuk melanjutkan diskusi atau merasa bahwa argumen tersebut sudah terlalu emosional. Memahami perasaan pasangan adalah langkah pertama untuk menyelesaikan masalah.

2. Ambil Jeda, Bukan Menghindar

Ambil Jeda, Bukan Menghindar/Foto: Pexels.com/Alena Darmel

Salah satu cara untuk menghadapi stonewalling adalah dengan memberikan ruang sejenak, bukan lari dari masalah. Cobalah untuk berkata dengan tenang, “Aku tahu kita sedang kesulitan dalam pembicaraan ini, bagaimana kalau kita ambil waktu sebentar dan lanjutkan nanti?”

Memberi waktu bagi keduanya untuk menenangkan diri akan membantu meredakan ketegangan. Jeda ini bisa memberikan ruang untuk berpikir lebih jernih, dan yang paling penting, mencegah eskalasi masalah lebih lanjut.

3. Jangan Membalas dengan Diam

Jangan Membalas dengan Diam/Foto: Pexels.com/Keira Burton

Saat pasangan memilih untuk diam, kamu mungkin merasa ingin balas dendam dengan diam juga. Tapi ingat, diam tidak selalu membantu. Jika kamu merasa stonewalling menghalangi percakapan, cobalah untuk tetap tenang dan ajak pasangan berbicara dengan cara yang lebih lembut.

Katakan bahwa kamu ingin menyelesaikan masalah dengan baik dan tetap mendengarkan perasaannya. Jangan membiarkan ketegangan berkembang menjadi konflik yang lebih besar karena komunikasi yang terhenti.

4. Komunikasikan Perasaan dengan Empati

Komunikasikan Perasaan dengan Empati/Foto: Pexels.com/Timur Weber

Saat kamu merasa terabaikan atau bingung karena pasangan memilih untuk tidak berbicara, penting untuk mengungkapkan perasaanmu dengan cara yang empatik dan tidak menyalahkan.

Cobalah untuk menghindari kalimat yang bisa membuat pasangan merasa terpojok, seperti “Kenapa kamu selalu menghindar dari masalah?” Sebaliknya, cobalah untuk mengungkapkan perasaanmu, misalnya, “Aku merasa kesulitan ketika kita tidak bisa berbicara tentang ini. Aku ingin kita berdua bisa menyelesaikannya bersama-sama.”

5. Fokus pada Penyelesaian, Bukan Menang

Fokus pada Penyelesaian, Bukan Menang/Foto: Pexels.com/Keira Burton

Bila kamu merasa sudah terjebak dalam siklus stonewalling, penting untuk memfokuskan kembali percakapan pada tujuan yang lebih positif, yaitu penyelesaian masalah, bukan menang dalam argumen. Pastikan keduanya merasa didengar dan dihargai. Jika kamu terus-menerus berfokus pada siapa yang benar dan siapa yang salah, hubungan bisa semakin tersingkirkan dari jalan yang sehat.

6. Pertimbangkan Bantuan Profesional

Pertimbangkan Bantuan Profesional/Foto: Pexels.com/Timur Weber

Jika stonewalling sering terjadi dalam hubungan, mungkin ini saatnya untuk mencari bantuan profesional. Terapis atau konselor pasangan dapat membantu keduanya untuk belajar cara berkomunikasi yang lebih baik dan lebih efektif. Ini bukan berarti hubunganmu rusak, tapi hanya perlu waktu dan bimbingan untuk memperbaiki pola komunikasi yang sudah terbentuk.

7. Jaga Diri dan Kesehatan Mental

Jaga Diri dan Kesehatan Mental/Foto: Pexels.com/cottonbro studio

Beauties, jangan lupa untuk menjaga kesehatan mentalmu juga. Terus-menerus merasa terabaikan atau terjebak dalam stonewalling bisa membuatmu merasa frustasi atau cemas. Luangkan waktu untuk diri sendiri, seperti melakukan aktivitas yang menyenangkan atau berkumpul dengan teman-teman, agar kamu tetap merasa didukung.

Menghadapi stonewalling dalam hubungan bukanlah hal yang mudah, tetapi dengan kesabaran, komunikasi yang baik, dan mungkin bantuan profesional, kamu dan pasangan bisa melewati ini dengan lebih kuat. Ingatlah bahwa setiap hubungan itu memiliki tantangannya sendiri, namun dengan niat untuk saling memahami, semua masalah pasti bisa diatasi.

***

Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk, gabung ke komunitas pembaca Beautynesia, B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!

(naq/naq)

Komentar

Belum ada komentar.
Jadilah yang pertama memberikan komentar.

RELATED ARTICLE

0
joy
Joy
0
cong_
Cong.
0
loved
Loved
0
surprised
Surprised
0
unliked
Unliked
0
mad
Mad
7 Cara Menghadapi Fase Stonewalling agar Hubungan Tetap Harmonis

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Login

To enjoy Astaga! privileges, log in or create an account now, and it's completely free!

Follow Us