Penyair Palestina Mosab Abu Toha Menang Pulitzer, Ceritakan Soal Penderitaan dan Perjuangan Rakyat Gaza

penyair-palestina-mosab-abu-toha-menang-pulitzer,-ceritakan-soal-penderitaan-dan-perjuangan-rakyat-gaza
Penyair Palestina Mosab Abu Toha Menang Pulitzer, Ceritakan Soal Penderitaan dan Perjuangan Rakyat Gaza
Share

Share This Post

or copy the link

Nadya Quamila | Beautynesia

Jumat, 09 May 2025 18:15 WIB

img-alt

Mosab Abu Toha/Foto: Dok. Al Jazeera/Mohamed Mahdy

Penyair Palestina Mosab Abu Toha berhasil memenangkan Penghargaan Pulitzer untuk karyanya tentang Gaza. Hal ini menjadi bukti nyata bahwa ketangguhan dan perjuangan warga Palestina bisa datang dalam berbagai bentuk.

Abu Toha menerima penghargaan bergengsi tersebut untuk esai yang diterbitkan di The New Yorker. Esai tersebut menggambarkan penderitaan fisik dan emosional yang dialami warga Gaza selama serangan keji yang dilancarkan Israel sejak 7 Oktober 2023. Sebagai informasi, Penghargaan Pulitzer adalah penghargaan bergengsi dan dianggap tertinggi untuk pencapaian luar biasa dalam jurnalisme dan karya seni.

“Saya baru saja memenangkan Penghargaan Pulitzer untuk Commentary,” tulis Abu Toha di media sosialnya. “Biarkan ini membawa harapan. Biarkan ini menjadi kisah.”

Sempat Ditahan dan Dipukuli Tentara Israel

Mosab Abu Toha

Mosab Abu Toha/Foto: Dok. City Lights Publishers

Abu Toha lahir dan tumbuh besar di Gaza. Ia lahir di kamp pengungsi di Kota Gaza pada 1992. Sepanjang hidupnya, ia sudah berkali-kali menyaksikan kebrutalan militer Israel dalam menyerang warga Palestina.

Abu Toha berusia 16 tahun ketika ia terluka dalam sebuah serangan udara yang menewaskan enam orang. Kejadian tersebut menginspirasinya untuk membuat sebuah puisi bertajuk The Wounds.

Bisa dibilang, Abu Tohab tinggal di Gaza hampir sepanjang hidupnya. Pertama kalinya ia meninggalkan Gaza adalah pada 2019, saat ia mendapatkan beasiswa di Universitas Harvard.

Pada akhir 2023, ia membawa istri dan ketiga anaknya untuk meninggalkan Gaza, mencoba menyeberangi perbatasan di Mesir. Namun, ia ditahan oleh pasukan Israel di sebuah pos pemeriksaan.

“Tentara Israel memisahkan saya dari keluarga, memukuli saya, dan menginterogasi saya,” tulis Abu Toha, dilansir dari The Guardian. 

Setelah ditahan selama dua hari, Abu Toha akhirnya berhasil melarikan diri ke Amerika Serikat (AS) bersama keluarganya. Teman-teman Abu Toha yang berada di luar negeri memberikan tekanan kepada tentara Israel agar ia dibebaskan.

Abu Toha, 32 tahun, ditahan pada tahun 2023 oleh pasukan Israel di sebuah pos pemeriksaan saat ia mencoba melarikan diri dari rumahnya di Beit Lahia di Gaza utara bersama istrinya, Maram, dan ketiga anak mereka yang masih kecil.

Perjuangan Abu Toha di AS

Mosab Abu Toha

Mosab Abu Toha/Foto: Dok. Poetry Foundation

Dalam esainya, Abu Toha juga menceritakan perjuangan anggota keluarganya untuk mencari makanan di Gaza selama genosida Israel di Palestina.

“Saya ingin kembali ke Gaza, duduk di meja dapur bersama ibu dan ayah saya, dan membuat teh untuk saudara perempuan saya. Saya tidak perlu makan. Saya hanya ingin melihat mereka lagi,” tulisnya.

Ia teringat melihat foto-foto penghancuran kamp pengungsi Jabalia di Gaza utara, tempat ia rutin mengunjungi kakek-neneknya dan bersekolah. “Saya melihat foto-foto itu berulang-ulang, dan gambaran kuburan yang terus tumbuh terbentuk di benak saya,” tulisnya.

Selain itu, Abu Toha juga menulis tentang kecurigaan dan penghinaan yang ia dan warga Palestina lainnya hadapi di luar tanah air mereka. Ia teringat mengatakan kepada seorang petugas Administrasi Keamanan Transportasi (TSA) yang menyeka telapak tangannya untuk mencari bahan peledak saat singgah di Boston.

“Saya diculik oleh tentara Israel pada bulan November, sebelum pakaian saya dilucuti … Hari ini, Anda datang dan memisahkan saya dari istri dan anak-anak saya, seperti yang dilakukan tentara beberapa bulan lalu,” cerita Abu Toha.

Tak hanya itu, baru-baru ini Abu Toha juga harus menghadapi perlakuan kelompok sayap kanan di AS, yang menyerukan dirinya untuk dideportasi di tengah kampanye Presiden Donald Trump yang menindak tegas warga non-Israel yang kritis terhadap Israel. Akibat hal ini, Abu Toha harus membatalkan beberapa acara di universitas dalam beberapa bulan terakhir, dengan alasan kekhawatiran akan keselamatannya.

Abu Toha Bagikan Harapan untuk Warga Palestina

VALENCIA, SPAIN - OCTOBER 26: A young woman with a flag in solidarity with Palestine during a rally in defense of the Palestinian people, on 26 October, 2023 in Valencia, Valencian Community, Spain. On the occasion of the bombings on Gaza, the Students Union has called today a general strike, also called at state level, in Secondary, Vocational Training and University, in solidarity with the Palestinian people. (Photo By Rober Solsona/Europa Press via Getty Images)

Ilustrasi/Foto: Europa Press via Getty Images/Europa Press News

Abu Toha bercerita tentang kehilangan yang dialaminya. Bagaimana ia berusaha keras menciptakan kenangan yang indah di tengah situasi sulit yang harus dihadapinya.

“Tahun lalu, saya kehilangan banyak bagian kenangan yang nyata–orang-orang, tempat-tempat, dan hal-hal yang membantu saya mengingat,” tulis Abu Toha dalam salah satu esainya di New Yorker.

“Saya berjuang keras untuk menciptakan kenangan yang indah. Di Gaza, setiap rumah yang hancur menjadi semacam album, yang tidak diisi dengan foto-foto, tetapi dengan orang-orang nyata, orang-orang yang telah meninggal yang terselip di antara halaman-halamannya,” lanjutnya.

Esai yang ditulis Abu Toha juga membahas subjek yang penting bagi banyak warga Palestina, yaitu harapan. 

“Harapan adalah kata yang sulit bagi warga Palestina. Harapan bukanlah sesuatu yang diberikan orang lain kepada kita, melainkan sesuatu yang harus kita pupuk dan rawat sendiri. Kita harus membantu menumbuhkan harapan,” tulisnya.

***

Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk, gabung ke komunitas pembaca Beautynesia, B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!

(naq/naq)

Komentar

Belum ada komentar.
Jadilah yang pertama memberikan komentar.

RELATED ARTICLE

0
joy
Joy
0
cong_
Cong.
0
loved
Loved
0
surprised
Surprised
0
unliked
Unliked
0
mad
Mad
Penyair Palestina Mosab Abu Toha Menang Pulitzer, Ceritakan Soal Penderitaan dan Perjuangan Rakyat Gaza

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Login

To enjoy Astaga! privileges, log in or create an account now, and it's completely free!

Follow Us
Slot Dana, Beerslot365, Slot Mahjong Slot Qris Beerslot365, Mahjong Ways, Slot Qris, sabung ayam online sv388, Beerslot365, Sv388.