5 Stereotip Tentang Perempuan Mandiri yang Harus Dihentikan

5-stereotip-tentang-perempuan-mandiri-yang-harus-dihentikan
5 Stereotip Tentang Perempuan Mandiri yang Harus Dihentikan
Share

Share This Post

or copy the link

Florence Febriani Susanto | Beautynesia

Selasa, 03 Jun 2025 07:30 WIB

img-alt

Stereotip Tentang Perempuan Mandiri/Foto: Freepik

Stereotip tentang perempuan mandiri masih sering kita dengar. Banyak yang menganggap mereka terlalu kuat, terlalu ambisius, atau bahkan terlalu cuek. Seolah-olah, perempuan mandiri selalu dipandang “terlalu” dalam berbagai hal.

Padahal, setiap perempuan punya caranya sendiri untuk menjalani hidup. Ada yang mandiri sejak kecil, ada yang belajar bertahan karena keadaan. Apapun alasannya, mereka tetap perempuan yang layak dihargai, bukan dinilai berdasarkan asumsi.

Nah, kali ini kita akan membahas lima stereotip perempuan mandiri yang harus dihentikan, dilansir dari Forbes.

Emosional dan Susah Dikontrol

Emosional dan Susah Dikontrol/Foto: Freepik

Siapa, nih, yang pernah dengar kalimat ini? Banyak yang mengira perempuan mandiri gampang emosian. Katanya, mereka terlalu sensitif, mudah marah, dan sulit dikendalikan.

Faktanya, justru sebaliknya. Perempuan mandiri biasanya lebih bisa mengontrol emosi. Mereka paham kapan harus tegas dan kapan harus bersikap fleksibel. Mereka bukan emosional tanpa alasan, tapi mereka berani mengungkapkan pendapat dan mempertahankan prinsipnya.

Lajang dan Kesepian

Lajang dan Kesepian/Foto: Freepik

Ini stereotip perempuan yang salah dan sering banget muncul. Banyak yang berpikir kalau perempuan mandiri itu anti hubungan, nggak butuh pasangan, dan pasti kesepian.

Padahal, perempuan mandiri bukan berarti anti-romansa. Mereka hanya tidak mau berada dalam hubungan yang tidak sehat. Mereka tahu apa yang mereka inginkan dan tidak takut memilih sendiri daripada terjebak dalam hubungan toxic.

Lagipula, kesepian bukan soal punya pasangan atau tidak. Banyak perempuan mandiri yang justru bahagia dengan kehidupannya, baik sendiri maupun bersama pasangan. Jadi, kalau ada yang bilang perempuan mandiri pasti kesepian, bisa jadi mereka yang belum paham arti bahagia sebenarnya.

Sebenarnya Lemah, Cuma Sok Kuat

Sebenarnya Lemah, Cuma Sok Kuat/Foto: Freepik

Sebenarnya Lemah, Cuma Sok Kuat/Foto: Freepik

Banyak orang mengira perempuan mandiri hanya terlihat kuat dari luar, tapi sebenarnya rapuh. Seolah-olah mereka hanya “berpura-pura” tangguh padahal sebenarnya butuh pertolongan.

Faktanya? Perempuan mandiri itu kuat karena mereka sudah terbiasa menghadapi hidup sendiri. Mereka belajar dari pengalaman, jatuh bangun, dan tetap bertahan meskipun sulit.

Tapi ingat, kuat bukan berarti tidak boleh lelah. Perempuan mandiri tetap manusia yang butuh istirahat dan dukungan. Bedanya, mereka tahu kapan harus berdiri sendiri dan kapan harus meminta bantuan.

Terlalu Maskulin

Terlalu Maskulin/Foto: Freepik

Perempuan mandiri sering dianggap terlalu maskulin. Karena mereka tegas, berani, dan bisa memimpin, banyak yang berpikir kalau mereka kehilangan sisi feminin.

Padahal, mandiri itu bukan soal maskulin atau feminin. Perempuan bisa kuat tanpa harus kehilangan kelembutannya. Mereka bisa mengenakan blazer dan sepatu hak tinggi, atau sneakers dan celana jeans, tanpa harus dikotak-kotakkan.

Feminin dan maskulin itu konstruksi sosial. Jadi, kalau ada yang bilang perempuan mandiri itu terlalu maskulin, mungkin mereka masih terjebak dalam pola pikir lama.

Suksesnya Karena Orang Dalam

Suksesnya Karena Orang Dalam/Foto: Freepik

Suksesnya Karena Orang Dalam/Foto: Freepik

Stereotip ini sering dialamatkan pada perempuan yang sukses. Banyak yang berpikir kalau perempuan mandiri tidak mungkin bisa mencapai karier tinggi tanpa bantuan orang lain.

Faktanya, perempuan mandiri bekerja keras untuk sampai di posisinya. Mereka belajar, berusaha, dan menghadapi tantangan sendiri. Memang, networking itu penting, tapi bukan berarti mereka hanya mengandalkan koneksi. Menganggap perempuan mandiri sukses karena “jalan pintas” itu meremehkan kerja keras mereka. 

Stereotip tentang perempuan mandiri harus dihentikan. Mereka bukan emosional, bukan kesepian, bukan lemah, bukan terlalu maskulin, dan bukan sukses karena orang dalam. Sudah saatnya kita berhenti menilai perempuan hanya dari asumsi. Perempuan mandiri punya hak untuk menjalani hidup sesuai pilihannya sendiri, tanpa harus terus-menerus di-judge oleh standar yang tidak relevan.

***

Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk, gabung ke komunitas pembaca Beautynesia, B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!

(naq/naq)

Komentar

Belum ada komentar.
Jadilah yang pertama memberikan komentar.

RELATED ARTICLE

0
joy
Joy
0
cong_
Cong.
0
loved
Loved
0
surprised
Surprised
0
unliked
Unliked
0
mad
Mad
5 Stereotip Tentang Perempuan Mandiri yang Harus Dihentikan

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Login

To enjoy Astaga! privileges, log in or create an account now, and it's completely free!

Follow Us