Internasional | Jerman | Makanan
FOMOMEDIA – Pemerintah Jerman didesak untuk beri subsidi harga kebab yang terlampau mahal. Bahkan, harga kebab ini menjadi guyonan politik di negara itu.
Kebab menjadi salah satu makanan populer yang mendunia. Makanan daging cincang panggang yang diberi sayuran tersebut, saking digandrungi, harganya terlampau fantastis.
Hal inilah yang terjadi di Jerman. Makanan asal Turki tersebut dianggap memiliki harga yang mahal. Saking mahalnya, harga kebab menjadi guyonan politik.
Di Jerman, menyitat Sky News, saat ini hidangan satu porsi kebab seharga 10 euro atau sekitar Rp172 ribu.
The German Left Party calls for kebabs to be subsidised.
It reportedly proposed that state funds be used to cap the price of this de facto national dish at €4.90 and €2.50 for young people. pic.twitter.com/hrFOSyQSMQ
— Visegrád 24 (@visegrad24) May 7, 2024
Wacana subsidi kebab itu mencuat usai Partai Kiri Jerman mengusulkan penggunaan dana negara untuk menyubsidi harga kebab sebesar 4,9 untuk orang dewasa, dan 2,5 untuk anak muda.
Lebih Mahal dari Roti Pipih
Sementara itu, dibandingkan dengan roti pipih berisi daging, yang menjadi salah satu hidangan nasional di Jerman, memiliki rata-rata harga sekitar 7,9 euro. Jumlah tersebut menurut para politisi Partai Kiri telah meningkat seiring dengan adanya inflasi.
BACA JUGA:
Berbeda dengan harga roti pipih itu, harga kebab justru menjadi bahan lelucon dalam politik Jerman. Melalui makanan itulah pemerintah dituntut mengendalikan harga supaya stabil.
Hal ini bahkan sering dialami oleh Kanselir Olaf Scholz. Sejak menjabat pada Desember 2021 menggantikan Angela Merkel, ia sering ditanya mengenai harga kebab.
“Ketika kaum muda menuntut: Olaf, buatlah kebab lebih murah, maka itu bukan lelucon di internet, tetapi seruan minta tolong yang serius!” kata Kathi Gebel, anggota komite eksekutif Partai Kiri, dikutip dari Sky News.
“Negara harus turun tangan agar pangan tidak menjadi barang mewah,” lanjutnya.
Di Jerman, setiap tahunnya setidaknya ada 1,3 miliar kebab yang dimakan. Jika makanan tersebut mendapat subsidi berpotensi menghabiskan biaya hampir miliar euro.
Sementara, ketika pemerintah tidak menyubsidi kebab, para penjual dengan sendirinya bakal menaikkan harga. Apalagi, naiknya harga kebab juga beriringan dengan naiknya harga sewa dan biaya listrik untuk kedai.
Penulis: Sunardi
Editor: Safar
Ilustrator: Vito