China | Internasional | Ruang Angkasa | Teknologi
FOMOMEDIA – Misi Chang’e-6 dari China dianggap sebagai langkah paling ambisius. Tidak tanggung-tanggung, mereka kirim 4 pesawat ruang angkasa ke bulan.
China kembali membuat perlombaan ruang angkasa semakin sengit. Kali ini, Negeri Tirai Bambu tersebut meluncurkan misi Chang’e-6 yang meluncur ke Bulan. Tak main-main, misi ini dianggap sebagai yang paling ambisius.
Menyitat laporan BBC, Chang’e-6 menjadi lompatan jauh China yang ingin mengeksplorasi ruang angkasa. Misi diluncurkan pada 3 Mei 2024, langsung mengirimkan empat pesawat sekaligus ke ruang angkasa menuju Bulan.
China launched a spacecraft to collect soil from the back side of the Moon
The Chang’e-6 is to land at Apollo Crater to collect samples of lunar rocks and minerals. If all goes well samples from the back side of the Moon will be obtained for the first time in the mankind history pic.twitter.com/1oxt2cPWHk
— NEXTA (@nexta_tv) May 3, 2024
Dalam misi tersebut, China ingin mengumpulkan sampel pertama dari sisi jauh Bulan. Bahkan, sampel ini bakal dikirim kembali dengan selamat sampai ke Bumi.
Langkah ini membuat persaingan dengan negara-negara lain, seperti India, Amerika Serikat, dan Jepang semakin ketat. China pun tak mau ketinggalan.
Pesawat ruang angkasa Chang’e-6 cukup menghabiskan sekitar 4,5 hari dalam perjalanan menuju Bulan. Setelah mengorbit di sekitar Bulan, pesawat tersebut bakal melakukan pendaratan di dalam kawah Apollo di sisi jauh satelit.
Mendarat di Sisi Terjauh Bulan
Menurut rencana, Chang’e-6 akan mendarat di Bulan pada awal Juni 2024. Pesawat itu bakal mendarat di sisi terjauh Bulan yang tidak pernah menghadap Bumi.
Ketika sudah mendarat di Bulan, para pendarat yang berada di pesawat itu bakal menggunakan sendok dan bor untuk mengumpulkan material. Diketahui bahwa material ini bakal diambil dari kawah tumbukan besar yang dikenal sebagai South Pole-Aitken (SPA).
BACA JUGA:
“Cekungan SPA adalah salah satu tempat terbaik untuk dikunjungi di Bulan untuk mendapatkan batuan yang dapat diselidiki guna menjawab pertanyaan yang kita miliki tentang asal usul Bulan dan evolusi geologis,” kata Katherine Joy, profesor ilmu bulan dan planet di Universitas of Manchester di Inggris, dikutip dari BBC.
Sejauh ini, batuan yang dikumpulkan oleh Chang’e-6 akan menjadi yang pertama dari sisi jauh bulan. Misi ini diharapkan bisa membawa jenis material yang berbeda dengan penemuan-penemuan sebelumnya.
Untuk Misi yang Lebih Besar
Adanya misi Chang’e-6 telah menandai era eksplorasi Beijing yang semakin berkembang. Bahkan, selepas misi tersebut selesai, tidak menutup kemungkinan bakal ada misi-misi yang lebih besar lagi. Salah satunya adalah mengambil sampel dari Mars.
In the rain, Chang ‘e-6 lunar probe goes to the back of the moon. It is equipped with equipment or satellites from France, European Space Agency, Italy and Pakistan. It will land on the back of the moon and bring back the soil. pic.twitter.com/gXmLvD55AV
— Sharing Travel (@TripInChina) May 5, 2024
Meski material yang didapat dari Bulan bisa memberikan keuntungan besar bagi ilmu pengetahuan mengenai tata surya, material di Planet Merah juga tak kalah penting. Bahkan, sampel di Mars bisa memberikan wawasan mengenai misteri asal usul kehidupan dan apakah Mars layak huni atau tidak.
China menjadi salah satu negara yang memiliki ambisi besar terhadap luar angkasa. Setelah Chang’e-6, negara tersebut bakal meluncurkan misi Chang’e 7 untuk mencari air di kutub selatan Bulan. Selepas itu, Chang’e-8 bakal menjadi misi pertama untuk membangun pangkalan atau Stasiun Penelitian Bulan Internasional.
Penulis: Sunardi
Editor: Safar
Ilustrator: Vito