Joko Widodo | Partai | Politik
FOMOMEDIA – Untuk Indonesia Emas 2045, Jokowi terus diminta untuk mengawal pemerintahan selanjutnya. Salah satunya menjadi ketua parpol.
Kelompok Relawan Pro-Jokowi atau Projo terus mendorong Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk menjadi ketua umum partai politik (parpol). Dorongan ini dilakukan agar Jokowi mampu mengawal pemerintahan selanjutnya yang dipimpin oleh Prabowo Subianto.
Bendahara Umum Projo Panel Barus menilai sosok Jokowi saat ini masih dicintai rakyat. Selain itu, bekas wali kota Surakarta tersebut juga dianggap masih bisa berkontribusi untuk bangsa setelah purna tugas pada 20 Oktober 2024.
Menurut Relawan Projo ini, Jokowi masih mampu melakukan banyak hal. Jika posisinya setelah purna tugas, salah satunya bisa menjadi ketua parpol.
Jika Jokowi bisa menjadi ketua parpol maka ia bisa dengan mudah untuk turut serta mengawal pemerintahan Prabowo-Gibran. Apalagi, Gibran Rakabuming Raka sendiri notabene merupakan putra sulung Jokowi.
Setelah rame digosipin bakal jadi Ketua Umum Partai Golkar, Presiden Jokowi akhirnya merespons, nih guys. Saat ditanya namanya masuk dalam bursa ketua umum Golkar, Jokowi terkekeh.
“Hehe.. Saya sementara ini ketua Indonesia saja, hehehe..” Jawab Jokowi di Kota Pontianak,… pic.twitter.com/IYCQFUHYLU
— Catch Me Up! (@catchmeupco) March 22, 2024
“Ini sebagai bentuk tanggung jawab lanjutan dari Jokowi untuk ikut bersama memastikan tercapainya Indonesia emas 2045,” kata Panel, dikutip dari Tempo.
Menurut Panel, Projo sudah menyampaikan gagasan ini kepada Jokowi supaya mau menjadi parpol langsung. Namun, keputusan ini tetap ada pada Jokowi sendiri.
“Presiden Jokowi masih ngomong, ‘mau pulang kampung’ setelah masa jabatan berakhir, masa pulang kampung,” ujar Panel.
Berbagai Spekulasi Muncul
Setelah dua periode menjabat sebagai presiden, Jokowi kini banyak dispekulasikan. Mulai dari didorong menjadi ketua parpol, memimpin Koalisi Besar, menjadi penasihat Prabowo, hingga anggota Dewan Pertimbangan Agung.
Hingga sejauh ini, status Jokowi memang masih menjadi presiden. Namun, selepas itu, langkahnya masih penuh tanda tanya.
Tanda tanya ini muncul usai PDIP sudah tidak mengakui Jokowi sebagai kadernya. Jokowi dalam Pilpres 2024 dianggap cenderung mendukung Prabowo-Gibran daripada Ganjar Pranowo-Mahfud MD.
BACA JUGA:
Terkait Jokowi yang didorong menjadi ketua parpol, Ketua Umum Projo Budi Arie Setiadi mengatakan bahwa aspirasi Jokowi menjabat sebagai ketua parpol tentu diperbolehkan. Namun, ia juga memberikan sinyal hitung-hitungan seberapa besar peluangnya.
“Pak Jokowi, soal jadi apa, biar takdir menentukan caranya sendiri,” kata Budi.
Sementara itu, Jokowi sendiri memastikan bahwa dirinya saat ini hanya fokus untuk bekerja selama menjabat sebagai presiden. Kabar dirinya selepas jadi presiden pun masih simpang siur.
Jadi Ketum Golkar Cukup Sulit
Salah satu wacana sempat muncul terkait status Jokowi usai menjadi presiden, yakni diisukan menjadi Ketua Umum (Ketum) Golkar. Isu ini sudah beredar sejak Maret 2024. Tidak hanya Jokowi, Gibran juga diisukan akan jadi kader Golkar.
Sayangnya, Jokowi bakal kesulitan untuk menjadi Ketum Golkar. Pasalnya, dalam Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) Partai Golkar, untuk menjadi ketum harus mengikuti kaderisasi selama lima tahun.
“Kalau (jadi) ketum itu ada aturannya. (Harus kaderisasi selama lima tahun) ya dong. Namanya juga organisasi,” kata Ketua Dewan Pembina DPP Partai Golkar Aburizal Bakrie, dikutip dari Detik.
Namun, pria yang akrab disapa Ical tersebut juga menyebut masih ada kemungkinan Jokowi atau Gibran bisa menduduki kursi tertinggi Golkar. Salah satunya adalah dengan mengubah AD/ART dengan persetujuan seluruh pengurus Golkar di seluruh daerah.
Naik-naik ke Pucuk Beringin
Bahlil Lahadalia ditengarai mengincar jabatan Ketua Umum Partai Golkar, lalu membuka jalan bagi Jokowi untuk menguasai partai beringin. Disebut- sebut bakal mendongkel Airlangga Hartarto lewat munaslub.
Simak edisi terbaru Koran Tempo, hanya di… pic.twitter.com/tZCQs5pJat
— Koran Tempo (@korantempo) March 4, 2024
“(Ubah AD/ART untuk Jokowi atau Gibran jadi ketua umum Golkar) ya mungkin saja kalau mau. Kalau seluruh (pengurus Golkar) di seluruh daerah mau, ya mau,” ujar Ical.
Sementara itu, selain menjadi ketua parpol, Jokowi juga sempat didorong untuk menjadi sosok yang berada di atas semua partai politik. Hal ini diungkapkan oleh Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Grace Natalie.
“Saya pikir ide bagus juga, Pak Jokowi mungkin bisa jadi ketua dari koalisi partai-partai, semacam barisan nasional, partai-partai mau melanjutkan atau punya visi yang sama menuju Indonesia emas,” kata Grace, dikutip dari Kompas.
Penulis: Sunardi
Editor: Safar
Ilustrator: Vito